Pada masa lalu pekerjaan di bidang bisnis belum
menarik bagi anak muda dibandingkan dengan masa sekarang. Tetapi sekarang
banyak kemajuan pandangan masyarakat kita terhadap bisnis dibandingkan dengan
satu atau dua dekade yang lalu. Pada masa lalu orang tua kita memandang sebelah
mata terhadap pekerjaan bisnis, karena bisnis belum dianggap sebagi profesi.
Namun sekarang persepsi demikian telah berlalu, sekarang masyarakat sudah tidak
memandang rendah lagi, karena bisnis sudah diangkat menjadi profesi.
Banyak faktor
psikologis yang membentuk sikap negatif masyarakat sehingga mereka kurang
berminat terhadap profesi bisnis, antara lain sifat agresif, ekspansif,
bersaing, egois, tidak jujur, kikir, sumber penghasilan tidak stabil, kurang
terhormat, pekerjaan rendah dan sebagiannya. Pandangan semacsm ini dianut oleh
sebagian besar penduduk, sehingga mereka tidak tertarik. Mereka tidak
menginginkan anak-anaknya menerjuni bidang ini.
Hal yang seperti inilah yang menyebabkan rakyat Indonesia tidak terlalu
termotivasi terjun kedunia bisnis. Kita tertinggal jauh dari negara tetangga
yang seakan-akan memiliki spesialisasi dalam profesi bisnis.
Oleh sebab itu, negara
kita jangan sampai ketinggalan, hanya menjadi bahan rebutan pasaran negara
asing saja. Kita harus mulai mengenbangkan dan mencurahkan perhatian untuk
membina generasi muda yang tanggap akan informasi akan bidang bisnis.
Bahkan sekarang banyak anak muda yang mulai tertarik, mulai melirik profesi bisnis, karena menurut mereka profesi ini cukup menjanjikan masa depan yang cerah. Kaum remaja zaman sekarang, dengan latar belakang profesi orang tua yang beraneka ragam, mulai mengarahkan pandangannya ke bidang bisnis. Hal ini didorong oleh kondisi persaingan diantara pencari kerja yang mulai ketat, dan lowongan pekerjaan mulai terasa sempit.
Bahkan sekarang banyak anak muda yang mulai tertarik, mulai melirik profesi bisnis, karena menurut mereka profesi ini cukup menjanjikan masa depan yang cerah. Kaum remaja zaman sekarang, dengan latar belakang profesi orang tua yang beraneka ragam, mulai mengarahkan pandangannya ke bidang bisnis. Hal ini didorong oleh kondisi persaingan diantara pencari kerja yang mulai ketat, dan lowongan pekerjaan mulai terasa sempit.
Sedangkan dalam zaman modern sekarang ini, dunia bisnis sangat kompleks, dan membutuhkan banyak waktu untuk mereka yang ingin mempelajarinya secara mendalam. Dan sangat mengasyikkan apabila kita mulai melaksanakan bisnis secara nyata. Bahkan dalam kehidupan sehari-hari kita perhatikan jutaan orang melakukan kegiatan bisnis. Mereka ada yang berhasil mengembangkan usaha dan memperbesar nilai bisnisnya yang makin lama makin maju tetapi ada pula yang gagal. Bagi mereka yang berhasil, kegiatan bisnis makin menarik dalam kehidupan mereka.
Memang profesi bisnis
sangat mengasyikkan, karena memberikan kepuasan lahir dan batin kepada
pelaksananya. Bisnis harus berpandangan jauh kedepan. Bisnis didirikan bukan
untuk sementara, tetapi untuk selamanya, seumur hidup pemilik dan terus
dilanjutkan oleh ahli warisnya. Oleh sebab itu, dunia bisnis harus menjaga
faktor kontinuitas usaha yang membuat landasa usaha yang kuat menuju masa depan
yang penuh tantangan.
Adapun dorongan moral bagi yang beragama Islam, sudah terpatri dalam sebuah hadist yang menyatakann bahwa ”pekerjaan paling mulia dalam Islam ialah pekerjaan yang dilakukan dengan tangan sendiri dan jual beli yang halal”. Karena jual beli merupakan salah satu bagian dari bisnis.
Adapun dorongan moral bagi yang beragama Islam, sudah terpatri dalam sebuah hadist yang menyatakann bahwa ”pekerjaan paling mulia dalam Islam ialah pekerjaan yang dilakukan dengan tangan sendiri dan jual beli yang halal”. Karena jual beli merupakan salah satu bagian dari bisnis.
Komentar
Posting Komentar