Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Kunjungan ke Koprasi

Nama Kelompok:  - Aprilla Putrikasari (21214468)                               - Berlianna Indah Permata (22214137)                               - Dewi Ayu Agustia (22214868)                               - Dewi Shinta Pratiwi (22214891)                               - Destika Fizriani (22214785)                               - Dicky Putra Sadewa (23214044) Kelas                        : 2EB10 Pengalaman menuju Koprasi Teratai Mandiri Pada hari Kamis tanggal 5 November 2015 saya bersama teman-teman kelompok saya berencana untuk pergi ke Koprasi Teratai Mandiri. Kami berjanji bertemu di Kampus Gunadarma tepatnya di Kampus E Kelapa 2 Depok. Saya berangkat dari rumah menggunakan motor, karena rumah saya berlokasi di daerah Cipayung maka jarak tempuh rumah saya ke Depok lumayan jauh sekitar 30-75 Menit. Saya berangkat dari rumah sekitar jam 7 pagi dan sampai sekitar jam setengah 8. Lalu saya menunggu teman-teman kelompok saya datang. Setelah semua sudah berkumpul

Sejarah Lahirnya Koperasi di Dunia dan di Indonesia

  Sejarah Lahirnya Koperasi Koperasi modern yang berkembang dewasa ini lahir pertama kali di Inggris, yaitu di Kota Rochdale pada tahun 1844. Koperasi timbul pada masa perkembangan kapitalisme sebagai akibat revolusi industri. Pada awalnya, Koperasi Rochdale berdiri dengan usaha penyediaan barang-barang konsumsi untuk keperluan sehari-hari. Akan tetapi seiring dengan terjadinya pemupukan modal koperasi, koperasi mulai merintis untuk memproduksi sendiri barang yang akan dijual. Kegiatan ini menimbulkan kesempatan kerja bagi anggota yang belum bekerja dan menambah pendapatan bagi mereka yang sudah bekerja. Pada tahun 1851, koperasi tersebut akhirnya dapat mendirikan sebuah pabrik dan mendirikan perumahan bagi anggota-anggotanya yang belum mempunyai rumah. Perkembangan koperasi di Rochdale sangat memengaruhi perkembangan gerakan koperasi di Inggris maupun di luar Inggris. Pada tahun 1852, jumlah koperasi di Inggris sudah mencapai 100 unit. Pada tahun 1862, dibentuklah Pusat Kope

Artikel tentang penggangguran dan cara mengatasinya

Pengangguran   atau   tuna karya  menurut pendapat saya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam   perekonomian   karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan   masyarakat   akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya   kemiskinan   dan masalah-masalah   sosial   lainnya. Penggangguran sendiri terbagi menjadi beberapa jenis, Yang pertama ada pengangguran friksional yaitu pengangguran yang terjadi karena atas perubahan dan dinamika ekonomi. Kemudian yang kedua ada pengangguran musiman yaitu pengangguran yang terjadi karena pergantian musim sehingga mempengaruhi jumlah pekerjaan yang tersedia di bebe

PENGERTIAN KEMISKINAN

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan. A.     Ciri-ciri manusia yg berada di bawah kemiskinan Mereka yang hidup dibawah garis kemiskinan memiliki ciri-ciri sebagai berikut: ·          Tidak memiliki faktor-faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, ketrampilan, Dll. ·          Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan ataua modal usaha. ·          Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai tamat SD. ·