Langsung ke konten utama

Conditional sentences

The Meaning of Conditional sentences 
Conditional sentences are sentences expressing factual implications, or hypothetical situations and their consequences. They are so called because the validity of the main clause of the sentence is conditional on the existence of certain circumstances, which may be expressed in a dependent clause or may be understood from the context.
Example of Conditional sentences 
If I have enough money,         I will go to Japan.
    conditional clause                   main clause    

I will go to Japan,       if I have enough money
     main clause                 conditional clause

Type of Conditional sentences 
1.      conditional sentence type 1 (condition possible to fulfill)
·         If at the beginning :
if + condition, result/consequence
if + simple present, (will + bare infinitive)/imperative

·         If at the end :
result/consequence + if + condition
(will + bare infinitive)/imperative + if + simple present

Example Conditional Sentence Type 1

Sentence
Example conditional Sentence type 1
(+)
If I have free time, I will go swimming.
(Jika saya punya waktu luang, saya akan pergi berenang.)
If the bell rings, I’ll go home.
(Jika bel berbunyi, saya akan pulang ke rumah.)
If you meet Andy, ask him to call me. [imperative]
(Jika kamu bertemu Andy, minta dia menghubungi saya.)
(-)
If you don’t finish your homework, your teacher will be angry.
(Jika kamu tidak menyelesaikan pekerjaan rumahmu, gurumu akan marah.)
If he doesn’t come, I won’t be angry. / Unless he comes, I won’t be angry.
(Jika kamu tidak datang, saya tidak akan marah.)
If he comes, I won’t be angry.
(Jika dia datang, saya tidak akan marah.)
(?)
If they invite you, will you come?
(Jika mereka mengundangmu, akankah kamu datang?)

2.      conditional sentence type 2 (condition in theory possible to fulfill)
·         If at the beginning :
if + condition, result/consequence
if + simple past, would/could/might + bare infinitive
·         If at the end :
result/consequence + if + condition
would/could/might + bare infinitive + if + simple past

Example Conditional Sentence Type 2


Sentences
Example Conditional Sentence type 2
(+)
If it rained tomorrow, I would sleep all day.
(Jika besok hujan, saya akan tidur sepanjang hari.)

Fakta:

but I don’t have much hope it will rain (tapi saya tidak punya cukup keyakinan bahwa besok akan hujan)
If Nisa studied hard, she would pass.
(Jika Nisa belajar keras, dia akan lulus.)

Fakta:

but Nisa doesn’t study hard (tapi Nisa tidak belajar keras.)
If I had much money, I would buy a sport car.
(Jika saya punya banyak uang, saya akan membeli sebuah mobil sport.)

Fakta:

but I don’t have much money (tapi saya tidak punya banyak uang)
If I were a millionaire, I would donate my money to charity.
(Jika saya seorang millionaire, saya akan mendonasikan uang saya untuk amal.)

Fakta:

but I’m not a millionaire (tapi saya bukan seorang milioner)
(-)
If Nisa studied hard, she wouldn’t fail.
(Jika Nisa belajar keras, dia tidak akan gagal.)
If Nisa didn’t study hard, she would fail. atau Unless Nisa studied hard, she would fail.
(Jika Nisa tidak belajar keras, dia akan gagal.)
If I were a millionaire, I wouldn’t donate my money to charity.
(?)
If Nisa studied hard, would she pass?
If you had much money, would you buy a sport car?
If you were a millionaire, would you donate my money to charity?

3.      conditional sentence type 3 (condition not possible to fulfill (too late))
·         If at the beginning :
if + condition, result/consequence
if + past perfect, would/should/could/might have + past participle
·         If at the end :
result/consequence + if + condition
would/should/could/might have + past participle + if + past perfect

Example Conditional Sentence type 3

Sentence
Example Conditional Sentence type 3
(+)
If you had remembered to invite me, I would have attended your party.
(Jika kamu ingat mengundang saya, saya akan hadir di pestamu.)

Fakta:

but you didn’t remember
(tapi kamu tidak ingat)
If I had given the interviewer really good answers, I might have got a higher position than you.
(Jika saya memberi jawaban yang benar-benar bagus ke pewawancara, saya mungkin memdapatkan posisi yang lebih tinggi dari kamu.)

Fakta:

but I didn’t give really good answers
(tapi saya tidak memberikan jawaban yang benar-benar bagus)
(-)
If the waitress had been careful, she wouldn’t have broken many plates.
(Jika pelayan tersebut hati-hati, dia tidak akan memecahkan banyak piring.)

Fakta:

but the waitress wasn’t careful
(tapi pelayan tersebut tidak hati-hati)
(?)
If he had asked you for forgiveness, would you have forgiven him?
(Jika dia meminta maaf kepadamu, akankah kamu memaafkannya?)

Fakta:

but he didn’t ask you for forgiveness
(tapi dia tidak meminta maaf)

* We can substitute could or might for would (should, may or must are sometimes possible, too).
·                     I would pass the exam.
·                     I could pass the exam.
·                     I might pass the exam.
·                     I may pass the exam.
·                     I should pass the exam.
·                     I must pass the exam.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan perusahaan dan lembaga social

Perusahaan Perusahaan adalah tempat terjadinya kegiatan produksi dan berkumpulnya semua faktor produksi . Setiap perusahaan ada yang terdaftar di pemerintah dan ada pula yang tidak. Bagi perusahaan yang terdaftar di pemerintah, mereka mempunyai badan usaha untuk perusahaannya. Badan usaha ini adalah status dari perusahaan tersebut yang terdaftar di pemerintah secara resmi. Contoh jenis-jenis perusahaan : 1.      Perusahaan Manufaktur 2.      Perusahaan Dagang 3.      Perusahaan Jasa 4.      Perusahaan Perseorangan 5.      Perusahaan Persekutuan Lembaga sosial Lembaga sosial atau dikenal juga sebagai lembaga kemasyarakatan salah satu jenis lembaga yang mengatur rangkaian tata cara dan prosedur dalam melakukan hubungan antar manusia saat mereka menjalani kehidupan ber masyarakat dengan tujuan mendapatkan keteraturan hidup contoh lembaga sosial dan asosiasiny...

Pandangan masyarakat sekarang dan pandangan masyarakat zaman dulu tentang bisnis

Pada masa lalu pekerjaan di bidang bisnis belum menarik bagi anak muda dibandingkan dengan masa sekarang. Tetapi sekarang banyak kemajuan pandangan masyarakat kita terhadap bisnis dibandingkan dengan satu atau dua dekade yang lalu. Pada masa lalu orang tua kita memandang sebelah mata terhadap pekerjaan bisnis, karena bisnis belum dianggap sebagi profesi. Namun sekarang persepsi demikian telah berlalu, sekarang masyarakat sudah tidak memandang rendah lagi, karena bisnis sudah diangkat menjadi profesi. Banyak faktor psikologis yang membentuk sikap negatif masyarakat sehingga mereka kurang berminat terhadap profesi bisnis, antara lain sifat agresif, ekspansif, bersaing, egois, tidak jujur, kikir, sumber penghasilan tidak stabil, kurang terhormat, pekerjaan rendah dan sebagiannya. Pandangan semacsm ini dianut oleh sebagian besar penduduk, sehingga mereka tidak tertarik. Mereka tidak menginginkan anak-anaknya menerjuni bidang ini.   Hal yang seperti inilah yang menyebabkan raky...

Kunjungan ke Koprasi

Nama Kelompok:  - Aprilla Putrikasari (21214468)                               - Berlianna Indah Permata (22214137)                               - Dewi Ayu Agustia (22214868)                               - Dewi Shinta Pratiwi (22214891)                               - Destika Fizriani (22214785)                               - Dicky Putra Sadewa (23214044) Kelas                        : 2EB10 Pengalaman menuju Koprasi Teratai Mandiri Pada hari Kamis tanggal 5 November 2015 saya bersama teman-teman kelompok...